Pada hari Selasa, pasangan EUR/USD menunjukkan dinamika kontradiktif jelang rilis laporan makroekonomi penting. Dengan latar belakang kalender ekonomi yang hampir kosong pada hari Selasa, pasangan ini awalnya memperbarui level tertinggi satu setengah minggu (mencapai angka 1.1068), kemudian kembali turun. Para trader mencoba mendekati angka 1.1100, tetapi setiap poin yang ditaklukkan cukup menantang bagi bull, dan setiap gelombang naik diikuti oleh pullback bearish. Satu langkah maju, satu langkah mundur. Namun demikian, para trader dapat menguji level resistance 1.1030, yang sesuai dengan garis atas indikator Bollinger Bands di chart harian. Tidak mungkin untuk berkonsolidasi di atas target ini: bear mencegat inisiatif, memadamkan rally lainnya.
Argumen melawan greenback
Secara keseluruhan, latar belakang fundamental tidak mendukung mata uang AS. Minggu lalu, greenback kehilangan keunggulan penting dalam bentuk kenaikan imbal hasil Treasury. Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun mencapai puncak lokalnya di 3,609 (level tertinggi bulanan) pada 17 April, setelah itu indikator ini berubah 180 derajat. Penurunan tajam imbal hasil obligasi Treasury AS sangat membebani dolar. Imbal hasil obligasi dasar 10 tahun turun lebih dari 2% dan turun di bawah 3,5% - untuk pertama kalinya sejak 14 April.
Namun, minggu lalu, greenback memperkuat posisinya tidak hanya karena pertumbuhan imbal hasil Treasury. Sikap hawkish bank sentral AS merupakan lokomotif utama revaluasi mata uang AS. Tetapi faktor fundamental ini secara bertahap mencair, memungkinkan bull untuk memperluas wilayah harga mereka secara bertahap.
Menurut data dari CME FedWatch Tool, saat ini kenaikan suku bunga 25 basis poin bulan depan memiliki peluang sebesar 85%. Pasar hampir yakin bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga menjadi 5,25% pada rapat bulan Mei. Pada saat yang sama, para trader yakin bahwa Federal Reserve akan mengambil pendekatan wait and see pada rapat berikutnya (misalnya, peluang suku bunga tidak berubah di bulan Juni hampir 70%). Secara khusus, para analis Wells Fargo dalam ulasan terbaru mereka menunjukkan bahwa bulan depan Fed kemungkinan akan mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga Mei adalah kenaikan terakhir dalam siklus pengetatan ini.
Seperti yang dapat kita lihat, pernyataan hawkish dari beberapa perwakilan Fed (khususnya Waller dan Bullard) belum meyakinkan pelaku pasar. Menurut pendapat saya, para trader telah sampai pada kesimpulan yang beralasan dan cukup logis bahwa Fed akan mengambil "langkah terakhir" di bulan Mei.
Prakiraan
Setiap prakiraan mengenai langkah-langkah Fed selanjutnya (pada bulan Juni, Juli, dan seterusnya) merupakan "dugaan" karena antara rapat bulan Mei dan Juni, bank sentral akan menerima dua laporan ketenagakerjaan, laporan inflasi utama (CPI, PCE), dan satu laporan penjualan ritel.
Selain itu, Fed akan menilai dampak dari kenaikan suku bunga. Ingat, Indeks Manufaktur ISM pada bulan Maret anjlok menjadi 46,3 dengan perkiraan penurunan menjadi 47,5 – hasil terlemah sejak Mei 2020. Indeks Layanan ISM juga memasuki zona "merah". Jumlah izin bangunan yang dikeluarkan di AS turun tajam sebesar 8,8%. Gambaran suram tersebut dilengkapi dengan volume penjualan rumah yang ada, yang turun sebesar 2,4% di bulan Maret (hasil terlemah sejak November 2022).
Jika indikator makroekonomi utama terus mencerminkan tren negatif (di tengah melambatnya inflasi), sikap perwakilan Fed (bahkan yang paling gigih sekalipun) akan terasa melunak. Oleh karena itu, pasar cukup skeptis terhadap sinyal verbal saat ini. Selain itu, menurut beberapa akar, jika ekonomi AS memasuki resesi pada paruh kedua tahun ini, Fed dapat menurunkan suku bunga. Desas-desus seperti itu menekan greenback dan tentunya tidak berkontribusi pada pengembangan tren menurun untuk pasangan EUR/USD.
Kesimpulan
Penurunan korektif bearish harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Pada hari Kamis dan Jumat, laporan makroekonomi penting akan dipublikasikan (PDB AS, indeks PCE inti, inflasi Jerman), yang akan memengaruhi dolar dan pasangan EUR/USD pada khususnya. Menurut prakiraan mayoritas pakar, ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2,0% pada kuartal pertama, yang menunjukkan tren turun. Indeks harga PDB, yang mengukur perubahan tahunan dalam harga barang dan jasa yang termasuk dalam PDB, juga diperkirakan akan menunjukkan dinamika penurunan, mencapai angka 3,8%. Jika rilis ternyata berwarna "merah", dolar akan berada di bawah tekanan yang kuat.
Dari sudut pandang teknis, di chart harian, pasangan ini berada di antara garis tengah dan atas indikator Bollinger Bands, serta di atas semua garis indikator Ichimoku (termasuk Kumo cloud). Kombinasi ini menunjukkan pergerakan naik. Namun, lebih baik pertimbangkan posisi long setelah pasangan ini berkonsolidasi di atas level resistance 1.1030 (garis atas indikator Bollinger Bands). Penghalang harga berikutnya (target pergerakan bullish) adalah angka 1.1100. Level support terdekat adalah target 1.0990, tetapi pullback koreksi bearish mungkin lebih luas - turun ke angka 1.0940 (garis tengah Bollinger Bands di chart yang sama).
