Situasi dengan utang pemerintah AS semakin mempengaruhi para trader setiap harinya. Tidak mengherankan, karena tenggat waktu yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan AS (1 Juni) semakin dekat, dan para pihak masih jauh dari kesepakatan.
Selanjutnya, hari ini diumumkan bahwa DPR akan melakukan reses yang direncanakan. Meskipun pemimpin mayoritas di majelis rendah meyakinkan wartawan bahwa anggota kongres akan segera kembali dari liburan mereka untuk menyetujui (kemungkinan) kesepakatan menaikkan plafon utang, pelaku pasar bereaksi menyakitkan terhadap berita ini. Indeks dolar AS mencapai tertinggi 9 minggu hari ini, kembali ke level 104 untuk pertama kalinya sejak Maret. Pasangan dolar utama disesuaikan, dengan pasangan EUR/USD anjlok ke level 1,07, menandai harga terendah dua bulan.
Pasar Mengabaikan Risalah Fed
Patut dicatat bahwa kenaikan dolar sama sekali mengabaikan sinyal dovish yang baru-baru ini datang dari Fed. Pesan hawkish yang disuarakan pada awal Mei telah digantikan oleh komentar yang lebih lembut, terutama setelah bank AS bermasalah lainnya, PacWest, mengingatkan semua orang akan keberadaannya.
Pertama dan terpenting, perlu untuk mengingat kembali pidato resonansi Jerome Powell yang terjadi minggu lalu. Kepala Federal Reserve memusatkan perhatiannya pada krisis perbankan, menghubungkan kejadian baru-baru ini di sektor ini dengan kebijakan agresif dari regulator AS. Menurut dia, tekanan perbankan akhir-akhir ini telah mengurangi kebutuhan akan kenaikan suku bunga. Dia juga mencatat bahwa Federal Reserve mampu menilai keefektifan tindakan yang diambil "untuk menarik kesimpulan tentang prospek kebijakan moneter di masa depan."
Risalah pertemuan Federal Reserve Mei, yang diterbitkan kemarin, juga bernada dovish. Dokumen tersebut menyatakan bahwa anggota komite secara umum setuju bahwa perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut menjadi "kurang pasti". Selain itu, beberapa pejabat Fed mencatat bahwa kenaikan 25 basis poin yang disetujui "mungkin yang terakhir dalam siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini." Menurut pendapat mereka, jika ekonomi AS bergerak sejalan dengan perkiraan, kenaikan suku bunga lebih lanjut (setelah pertemuan Mei) mungkin tidak diperlukan.
Namun, "beberapa" anggota komite memperingatkan bahwa Federal Reserve harus tetap terbuka untuk kemungkinan penerapan skenario hawkish, mengingat risiko inflasi yang terus-menerus, yang "masih melebihi target Fed sebesar dua persen lebih dari dua kali."
Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan mempertahankan status quo pada pertemuan bulan Juni saat ini adalah 65%. Komentar dovish Powell (bersama dengan beberapa rekannya) dan retorika dovish dalam risalah Fed berdampak: ekspektasi hawkish mengenai tindakan regulator AS di masa depan telah berkurang secara signifikan.
Namun, trader pasangan dolar benar-benar mengabaikan fakta ini.
Jam Berdetak
Hanya ada sedikit waktu tersisa hingga 1 Juni, hanya satu minggu, dan Partai Republik dan Demokrat masih belum mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang. "Momok default" ini sebanding dengan hantu sungguhan: hanya sedikit yang percaya, tetapi banyak yang takut. Misalnya, menurut pakar JPMorgan, kemungkinan default AS saat ini sekitar 25%, "namun probabilitas ini secara bertahap meningkat setiap hari."
Sementara itu, Fitch Ratings menempatkan peringkat kredit Amerika Serikat dalam peninjauan dengan potensi penurunan peringkat. Perwakilan badan telah menyatakan bahwa mereka dapat menurunkan peringkat negara (saat ini di tingkat tertinggi, AAA) jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang nasional. Pernyataan tersebut juga mengindikasikan bahwa risiko batas utang yang tidak dinaikkan telah meningkat. Keseriusan situasi ini ditonjolkan oleh fakta bahwa Fitch terakhir menempatkan peringkat AS dalam peninjauan hampir 10 tahun lalu, pada Oktober 2013. Namun, saat itu, tidak ada penurunan peringkat.
Apakah skenario paling negatif akan terwujud tahun ini tetap menjadi pertanyaan terbuka. Mempertimbangkan konsekuensi bencana dari default, sebagian besar ekonom yakin bahwa para pihak pada akhirnya akan menemukan titik temu melalui negosiasi politik yang aktif. Selain itu, baik Partai Republik maupun Demokrat mengungkapkan optimisme, mengutip pembicaraan yang produktif dan mengesampingkan kemungkinan gagal bayar. Tapi seperti yang mereka katakan, jam terus berdetak, dan trader Damocles tergantung di atas kepala. Semakin dekat kita dengan 1 Juni, semakin banyak pelaku pasar yang gelisah. Sementara itu, dolar safe-haven mengambil keuntungan, diuntungkan dari kenaikan sentimen risk-off.
Kesimpulan
Risiko utama dalam situasi ini adalah, pada titik tertentu, Partai Republik dan Demokrat memang akan mencapai kompromi. Tidak ada keraguan tentang itu. Kapan itu akan terjadi, apakah hari ini atau pada jam-jam terakhir tanggal 31 Mei, masih belum pasti. Tapi akhir bahagia yang sangat dinantikan akan datang secara tak terduga, setelah itu pegas yang melingkar akan mundur, kali ini melawan greenback. Dalam hal itu, faktor fundamental klasik yang sebagian besar tidak menguntungkan bagi mata uang AS akan kembali mengemuka.
Oleh karena itu, terlepas dari daya tarik penjualan, posisi short pada pasangan EUR/USD masih berisiko. Risiko mencapai "dasar harga" sangat tinggi.
