Pada hari Selasa, permintaan pound jauh lebih tinggi daripada euro. Begitu ini terjadi, banyak analis mulai memperhatikan laporan harga di toko-toko Inggris, karena inflasi harga toko bulan ini meningkat menjadi 9%. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi Inggris turun secara perlahan atau tidak turun sama sekali, meskipun suku bunga acuan dinaikkan menjadi 4,5%. Prakiraan konsensus untuk suku bunga Bank of England saat ini menunjukkan dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada bulan Juni dan Agustus. Ini akan menyebabkan suku bunga menjadi 5%. Berlanjutnya pengetatan tanpa alternatif akan mendorong ekonomi Inggris ke dalam resesi, dan bahkan suku bunga saat ini berpotensi menyebabkannya, meskipun prakiraan BoE optimis. Namun, bagaimana dapat diperangi jika inflasi hampir tidak menanggapi tindakan bank sentral?

Saya percaya hanya ada satu jawaban yang mengecewakan: tidak bisa. Jika berlanjutnya kenaikan suku bunga mengarah pada resesi, warga negara Inggris, yang jelas tidak puas dengan peristiwa belakangan ini di dalam negeri, dapat memulai gelombang baru pemogokan massal. Perhatikan bahwa dalam satu tahun terakhir, banyak warga negara Inggris secara terbuka mengkritik pemerintah Inggris atas penurunan tajam pendapatan riil dan inflasi yang tinggi. Jika suku bunga terus naik, ekonomi akan berkontraksi, menyebabkan naiknya pengangguran. Jika suku bunga dipertahankan, mungkin butuh waktu bertahun-tahun agar inflasi kembali ke level target. BoE menemui jalan buntu.

Gubernur BoE, Andrew Bailey, memperkirakan inflasi mulai turun dengan cepat mulai April. Beliau menyatakan penurunan harga energi, yang agak akan meredam tekanan inflasi pada semua kategori barang dan jasa. Namun, laporan inflasi April sangat kontradiktif. Sementara inflasi utama menunjukkan perlambatan signifikan, inflasi inti terus meningkat. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menyimpulkan bahwa inflasi secara umum melambat.

Kita hanya dapat menunggu dan mengamati. Jika Bailey ternyata benar, maka BoE tidak perlu menaikkan suku bunga menjadi 5,5% atau 6%, yang saat ini tampak seperti fantasi. Namun, jika inflasi terus berkisar sekitar 10%, BoE perlu menyusun langkah-langkah baru untuk mengatasinya tanpa memberikan tekanan serius pada perekonomian. Mungkin membutuhkan kesabaran selama beberapa tahun. Sama sekali tidak jelas opsi mana yang akan dipilih bank sentral.

Permintaan pound Inggris dapat meningkat karena meningkatnya ekspektasi pasar akan sikap hawkish. Namun, apakah harapan ini akan dibenarkan? Pound mungkin naik berdasarkan hal ini, tetapi jatuh lebih keras ketika menjadi jelas bahwa BoE tidak siap menaikkan suku bunga di atas 5%. Saya percaya bahwa saat ini analisis gelombang harus menjadi alat utama untuk meramalkan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, saya menyimpulkan bahwa fase tren naik telah berakhir. Oleh karena itu, saya akan merekomendasikan penjualan pada titik ini, karena instrumen ini memiliki ruang yang cukup untuk turun. Saya percaya bahwa target sekitar 1.0500-1.0600 cukup realistis. Gelombang korektif dapat dimulai dari level 1.0678, jadi Anda dapat mempertimbangkan posisi short jika pasangan melampaui level ini.

Pola gelombang pasangan GBP/USD telah lama menunjukkan pembentukan gelombang tren menurun baru. Gelombang b dapat sangat dalam, karena semua gelombang baru-baru ini sama. Berhasilnya upaya untuk menembus 1.2445, yang setara dengan Fibonacci 100,0%, menunjukkan bahwa pasar siap untuk melakukan penjualan. Saya merekomendasikan menjual pound dengan target sekitar angka 23 dan 22. Namun, kemungkinan besar, penurunan akan lebih kuat.