Permintaan mata uang AS terus turun, meskipun latar belakang berita tidak selalu mendukung tindakan pasar tersebut. Dalam ulasan sebelumnya, saya telah mempertanyakan logika pergerakan pasar, karena laporan pada hari Jumat, Senin, dan Selasa lebih menunjukkan kemungkinan kenaikan dolar daripada euro atau pound. Saya juga menyebutkan bahwa beberapa ekonom tidak lagi menganalisis, tetapi entah bagaimana mencoba menjelaskan mengapa euro dan pound tumbuh. Para ekonom dari UOB menyebut data pasar tenaga kerja "ambigu," dan analis TDS melaporkan bahwa data ekonomi yang positif berbahaya bagi dolar. Agaknya, itu berarti indeks harga konsumen, yang jatuh cukup pesat di Amerika dan menurunkan ekspektasi pasar terhadap dua kenaikan suku bunga Federal Reserve. Namun, inflasi bukan satu-satunya faktor penting!

Laporan inflasi baru akan dirilis di AS pada hari Rabu, dan ekspektasi para ekonom suram, setidaknya untuk dolar. Inflasi diperkirakan melambat menjadi 3,1%, yang sudah sangat dekat dengan target 2%. Namun, jika laporan penggajian pada hari Jumat dianggap "ambigu", maka saat ini laporan pada hari Rabu juga dapat disebut ambigu. Jika pasar mengharapkan penurunan tajam dalam inflasi di bulan Juni, tidak dapat diabaikan bahwa inflasi inti tetap cukup tinggi. Para anggota FOMC telah berulang kali memperhatikan indikator ini, menyebutnya tidak kalah penting dengan inflasi reguler. Jika inflasi inti tetap tinggi, FOMC tidak akan melunakkan sikap hawkish-nya dan tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan dua kenaikan suku bunga. Namun, permintaan dolar masih turun.

Pada saat yang sama, di Uni Eropa, Presiden Bank Prancis, Francois Villeroy de Galhau menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa mendekati puncak suku bunga. Beliau melaporkan bahwa inflasi harus kembali ke 2% setelah tahun 2025, dan penurunan jangka panjang seperti itu menunjukkan bahwa suku bunga di Uni Eropa akan berhenti naik dalam waktu dekat. Ternyata ECB mulai melunakkan retorikanya, sementara retorika Fed tetap tidak berubah. Data zona euro tetap sangat lemah, tetapi pasar tidak memperhatikan faktor-faktor tersebut. Itulah realita saat ini. Saya perkirakan dolar akan naik pada hari Rabu, karena pasar mungkin telah menghargai penurunan inflasi di AS pada bulan Juni. Untuk pasangan EUR/USD, ini berarti wave b mungkin masih akan berakhir. Untuk pasangan GBP/USD – tidak ada artinya, karena pound tumbuh lebih kuat daripada euro.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, saya menyimpulkan bahwa tren menurun sedang dibangun. Instrumen ini memiliki cukup ruang untuk turun. Saya percaya bahwa target di sekitar 1.0500-1.0600 cukup realistis. Saya menyarankan untuk menjual instrumen ini saat sinyal "turun" indikator MACD muncul. Seharusnya wave b mungkin akan segera berakhir, sekarang telah berbentuk tiga wave. Menurut tata letak alternatif, ave naik akan lebih panjang dan lebih rumit, tetapi dalam hal ini, panjangnya bisa hampir berapa saja.

Pola wave instrumen GBP/USD telah berubah dan sekarang menunjukkan pembentukan serangkaian wave naik. Sebelumnya, saya menyarankan untuk membeli instrumen ini jika upaya menembus angka 1.2615, yang setara dengan Fibonacci 127,2%, gagal, dan sekarang berhasilnya upaya untuk menembus angka 1.2842 akan menunjukkan komplikasi dari wave naik 3 atau c (yang sangat mungkin terjadi). Oleh karena itu, saya menyarankan posisi long dengan target terletak di sekitar 1.3084, yang sesuai dengan Fibonacci 200,0%.