Pada Jumat minggu lalu, emas mencapai level tertinggi 2.088,31. Saat ini emas diperdagangkan di sekitar 2.082,35, mundur dan menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Data ekonomi negatif dari Amerika Serikat menyebabkan turunnya imbal hasil Treasury. Akibatnya hal ini menguntungkan emas, yang dengan cepat naik setelah menembus di atas 2.035 dan mencapai level 2.088. Secara teknis, koreksi diperkirakan terbentuk dalam beberapa hari mendatang.

Berdasarkan chart H4, emas tampak sangat overbought. Karena harga menetap di bawah 6/8 Murray yang terletak di 2.093, segala upaya untuk terus naik akan ditolak karena terdapat resistance kuat di sekitar area tersebut. Harga kemungkinan besar akan turun dan mencapai SMA 21 yang terletak di 2.047 dalam beberapa hari mendatang.

Jika emas mencoba menembus bagian atas channel tren naik yang terbentuk sejak 14 Februari, kita dapat memperkirakan breakout di 2.090. Jika kekuatan bullish terbentuk, logam ini dapat menghadapi kekuatan dan resistance 6/8 Murray, yang terletak di 2.093.

Menurut indikator eagle, emas secara teknis berada dalam kondisi jenuh beli (overbought). Oleh karena itu, koreksi teknikal di bawah 2.093 diperkirakan terbentuk dalam beberapa hari ke depan. Lalu kita dapat melakukan penjualan di bawah 2.093 dengan target di 2.078, 2.062. Terakhir, kami memperkirakan emas akan mencapai SMA 21 yang terletak di 2.047.

Sebaliknya, jika emas menembus dan berkonsolidasi di atas 2.093 dalam beberapa hari mendatang, kita sebaiknya menghindari penjualan. Jika skenario ini terjadi, instrumen ini dapat memulai rangkaian bullish baru dan mencapai harga tertinggi pada 26 November 2023 di 2.144.