Pasangan mata uang EUR/USD memulai minggu ini dengan kekuatan baru pada hari Senin. Pernyataan ini akan akurat jika volatilitas tidak kembali menunjukkan nilai rata-rata dan harga tidak berfluktuasi selama beberapa minggu. Belakangan ini, ami telah berulang kali menyebutkan bahwa kami memperkirakan koreksi yang lebih kuat pada mata uang Eropa, dan pada akhirnya, mata uang tersebut menunjukkan lingkaran koreksi yang kurang lebih layak, setelah itu mata uang tersebut memiliki banyak alasan untuk melanjutkan tren menurun. Namun, beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa mungkin akan terbentuk tahapan koreksi lainnya. Euro sedang berjuang untuk naik dengan susah payah. Jelas terlihat dengan mata telanjang bahwa mata uang ini mengalami kesulitan untuk tumbuh. Oleh karena itu, kami yakin bahwa penurunan akan terus berlanjut, baik melibatkan satu atau dua ahap koreksi lagi.
Apa pun dapat terjadi minggu ini. Pertemuan Bank of England, Federal Reserve, laporan pasar tenaga kerja, data pengangguran, dan kegiatan usaha di AS. Semua data ini dapat menggerakkan euro naik atau turun sebesar 150–200 poin. Namun, yang penting di sini adalah keseluruhan latar belakang fundamental yang memengaruhi pasangan mata uang ini. Dengan kata lain, jika kita hanya menerima retorika "dovish" dari ECB mengenai keengganan dan ketidakpraktisan mereka dalam menaikkan suku bunga, bagaimana seharusnya reaksi euro? Jika kita berulang kali menerima laporan mengecewakan dari Uni Eropa, bagaimana seharusnya reaksi euro? Jika sebagian besar informasi dari Amerika Serikat positif terhadap dolar, bagaimana seharusnya reaksi euro?
Ini semua adalah pertanyaan retoris, jadi kami yakin penurunan harga akan terus berlanjut. Hari ini, data PDB kuartal ketiga dan inflasi bulan Oktober akan dipublikasikan di Uni Eropa. Laporan serupa dirilis di Jerman kemarin dan lebih kuat daripada ekspektasi. Inflasi di UE mungkin melambat menjadi 3,1%, sehingga mata uang Eropa mungkin sedikit naik hari ini. Bagaimanapun, penurunan inflasi adalah hal yang bagus, tetapi penolakan ECB untuk terus melakukan pengetatan adalah hal yang buruk, terutama karena The Fed belum menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya.
Para perwakilan ECB terus melontarkan retorika "dovish". Jujur saja: jika inflasi di UE hari ini melambat menjadi 3,1%, ini akan menjadi hasil yang bagus bagi ECB. Bank Sentral AS akan mencapai kemajuan yang hampir sama dalam memerangi inflasi seperti yang dilakukan The Fed, tetapi dengan kenaikan suku bunga 100 poin lebih rendah dibandingkan regulator AS. Hal ini terjadi meskipun faktanya inflasi awal di UE jauh lebih tinggi dibandingkan di AS. Oleh karena itu, ada alasan mengapa mata uang Eropa optimis. Namun, perekonomian Amerika lebih kuat, dan The Fed mungkin akan menaikkan suku bunganya sekali lagi (terutama karena kenaikan inflasi dalam beberapa bulan terakhir), sementara akhir-akhir ini kita hanya mendengar pernyataan "dovish" dari ECB.
Baru kemarin, dua anggota Komite Kebijakan Moneter ECB, Peter Kazimir dan Boris Vujcic, menyatakan bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir. Tentu saja mereka mengizinkan kenaikan suku bunga "secara retrospektif", "jika situasi memerlukannya", tetapi bukan itu intinya. Jelas bahwa penurunan inflasi hingga hampir 3% menimbulkan pertanyaan atas perlunya terus menaikkan suku bunga. Namun, dengan mencontoh Amerika Serikat, dapat disimpulkan bahwa inflasi masih dapat meningkat. Bagaimanapun, untuk apa berspekulasi tentang masa depan? Jika indeks harga konsumen kembali mulai naik, maka kita perlu mengajukan pertanyaan kepada ECB tentang perlunya kembali menaikkan suku bunga.
Untuk saat ini, euro mungkin hanya menerima dukungan lokal, tetapi dalam jangka panjang, euro kemungkinan besar akan terus turun. Rebound hari ini dari level Murray "2/8" di 1.0620 dapat mengarah pada pembentukan pola "head and shoulder", yang selanjutnya akan meningkatkan kemungkinan terbentuknya penurunan baru pada pasangan ini. Dalam time frame 24 jam, harga terus berada di sekitar garis kritis dan level Fibonacci 38,2%.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang EUR/USD selama 5 hari perdagangan terakhir pada tanggal 31 Oktober sebesar 68 poin dan dikategorikan "rata-rata". Oleh karena itu, kami memperkirakan pergerakan pasangan ini antara level 1.0529 dan 1.0665 pada hari Selasa. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menunjukkan kemungkinan dimulainya kembali pergerakan turun.
Level support terdekat:
S1 - 1.0559
S2 - 1.0498
S3 - 1.0437
Level resistance terdekat:
R1 - 1.0620
R2 - 1.0681
R3 - 1.0742
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD terus mengubah arahnya hampir setiap hari. Oleh karena itu, mengandalkan moving average merupakan tugas yang menantang saat ini. Jika level 1.0620 terlampaui hari ini, pasangan ini mungkin akan tumbuh sebesar 50-60 poin lagi. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada paruh kedua minggu ini.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, berarti tren sedang kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang harus dilakukan.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Tingkat volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan akan diperdagangkan pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI - masuknya ke dalam area oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250) menunjukkan bahwa pembalikan tren ke arah yang berlawanan sudah dekat.
