Pergerakan harga paling menarik terbentuk pada hari Jumat. Pada hari yang sama, pasar menerima serangkaian laporan sangat penting dan menarik, yang memungkinkan kita menarik kesimpulan tertentu. Misalnya, pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda kehilangan momentum, pengangguran meningkat, dan kegiatan usaha tidak sekuat yang diharapkan. Federal Reserve siap menghadapi skenario ini, karena hal ini tersirat. Hal yang saat ini menjadi kendala adalah inflasi, yang terus naik dalam beberapa bulan terakhir, alih-alih melambat. Indikator ini mempersulit bank sentral dan membuat pasar serta The Fed lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan dan mengambil keputusan.

Di satu sisi, perekonomian kuat dan berkembang, pengangguran masih rendah, dan kegiatan usaha tetap berada di kisaran 50,0. Di sisi lain, angka pengangguran meningkat, angka gaji pada bulan Oktober mengecewakan, dan PMI turun. Karena inflasi meningkat, maka suku bunga perlu dinaikkan, tetapi penurunan indikator-indikator utama membuat pasar dan The Fed lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan dan keputusan.

Sementara itu, kondisi di Uni Eropa lebih sederhana. Beberapa anggota Dewan Pengurus Bank Sentral Eropa mengakui bahwa suku bunga masih dapat naik di masa depan, tetapi tiga perempat anggota Komite menyatakan bahwa tidak lagi ada kebutuhan untuk menaikkan suku bunga. Isabelle Schnabel mengatakan bahwa ECB bergerak menuju target 2% dan memperkirakan akan mencapainya pada tahun 2025. Pernyataannya terdengar masuk akal karena tingkat inflasi saat ini berada di angka 2,9%. Namun, Schnabel juga mengatakan bahwa "tahap terakhir" disinflasi mungkin merupakan yang terberat, sehingga bank sentral tidak dapat menutup kemungkinan kenaikan suku bunga.

Schnabel juga menyebutkan adanya risiko inflasi, seperti konflik di Timur Tengah.

"Konflik bersenjata di Timur Tengah kemungkinan hanya mempunyai dampak terbatas terhadap harga energi global, asalkan perang tidak terus menyebar," ujar anggota dewan ECB tersebut. Namun, perang bisa saja memburuk. Konflik di Ukraina juga belum terselesaikan dan Rusia berada di bawah sanksi. Saya berpendapat bahwa saat ini tidak ada peluang kenaikan suku bunga, tetapi di masa depan, jika kondisi geopolitik dan ekonomi berubah, langkah tersebut berpeluang untuk diambil.

Berdasarkan analisis, saya menyimpulkan bahwa pola wave bearish masih terbentuk. Pasangan ini sebagian telah mencapai target di sekitar level 1.0463, dan belum ditembusnya level ini menunjukkan bahwa pasar siap untuk membentuk wave korektif. Tampaknya, pasar telah menyelesaikan pembentukan wave 2 atau b, jadi dalam waktu dekat saya memperkirakan terbentuknya wave menurun impulsif 3 atau c dengan penurunan signifikan pada instrumen ini. Saya tetap merekomendasikan penjualan instrumen ini. Pada awalnya, berhati-hatilah karena wave 2 atau b secara teoritis dapat berbentuk lebih panjang.

Pola wave pada pasangan GBP/USD menunjukkan penurunan dalam bagian tren menurun. Harapan terbesar yang dapat kita miliki untuk adalah koreksi. Saat ini, saya sudah dapat merekomendasikan penjualan instrumen ini karena bentuk wave 2 atau b pada akhirnya meyakinkan. Pada awalnya, posisi short dalam jumlah yang cukup saja sudah cukup karena selalu ada risiko wave yang ada semakin rumit.