empty
 
 
26.12.2019 05:32 AM
Emas bersiap melanjutkan pergerakan bullish, tetap dalam tren

This image is no longer relevant

Emas tengah bersiap melengkapi akhir tahun dengan kenaikan lebih dari 13%, yang akan menandai kenaikan tahunan tertinggi sejak 2010.

Tahun ini akan dikenang oleh para investor untuk eskalasi konflik perdagangan antara Washington dan Beijing, ancaman resesi di AS dan "dovish reversal" Federal Reserve.

Bank sentral AS berencana menaikkan suku bunga dua kali pada 2019, namun pada kuartal pertama bank mengubah sikapnya.

Emas awalnya bereaksi dengan pertumbuhan hanya 0,76% pada kuartal pertama, namun menguat 9% pada kuartal kedua.

Selain perubahan kurs moneter Fed, sepanjang 2019, pasar bereaksi dengan gelisah pada hubungan perdagangan AS-Tiongkok, yang prosesnya berjalan dengan ekstrim. Pertumbuhan ketidakpastian dan volatilitas berpengaruh terhadap pergerakan logam mulia kuning ini.

Sebagai tambahan, kurva yield Treasury berbalik pada bulan Agustus, yang mendorong kekhawatiran akan resesi di AS. Selain itu, ekonomi Jerman melambat drastis, yang juga menarik perhatian adanya "golden bugs".

Apa yang dapat diharapkan dari logam mulia pada tahun depan? Mampukah emas mempertahankan lintasan kenaikannya?

Faktor-faktor pertumbuhan

1. Suasana dovish Fed

Pada akhir rapat bulan Desember, bank sentral AS menegaskan akan mengambil jeda dalam siklus melonggarkan kebijakan moneter pada 2020. Ini mengangkat kekhawatiran bahwa tahun depan mungkin tidak akan mudah untuk bulls dalam emas.

Dalam waktu dekat, Fed tidak berencana menaikkan suku bunga. Untuk ini, inflasi di negara tersebut harus naik dengan meyakinkan di atas level 2%, yang sejauh ini sulit terjadi.

Dengan demikian, logam mulia ini tidak perlu menunggu trik-trik dari Fed yang masih dalam suasana dovish.

2. Neraca Fed

The Fed terus meningkatkan neraca keuangannya. Menurut beberapa estimasi, volumenya dapat melampaui $4,516 triliun pada Mei 2020 dan mencapai rekor tertinggi jika Fed terus meningkatkan neraca pada laju yang terlihat selama 3,5 bulan terakhir.

Pada pertengahan bulan September, bank sentral AS tersebut mulai membeli surat berharga untuk menenangkan pasar. Sejak itu, ukuran aset pada neraca keuangannya naik lebih dari $330 miliar dan saat ini mencapai sekitar $4,10 triliun. Banyak pakar menganggap ini adalah langkah pelonggaran kuantitaf tersembunyi.

Secara historis, seluruh program ekspansi Fed sebelumnya telah mendorong permintaan emas. Saat Fed pertama kali meluncurkan program seperti ini pada 2009, neraca keuangannya di bawah $1 triliun, dan pada 2014 tumbuh menjadi $4,5 triliun.

Sepanjang periode ini, nilai logam mulia naik dari $800 ke $1.200, dengan catatan pada September 2011 mencetak rekor tertinggi $1.921.

3. Ancaman resesi di Amerika Serikat

"Permasalahan manufaktur, pasar buruh mendekati purna waktu, dan inversi berkala kurva yield mengisyaratkan bahwa periode pertumbuhan ekonomi terpanjang di AS tampaknya akan segera berakhir," kata analis Bloomberg, Eddie van der Walt.

Menurut sebuah estimasi konsensus para ekonomi yang baru-baru ini disurvei oleh lembaga tersebut, peluang terjadinya resesi dalam 12 bulan mendatang di AS sebesar 30%.

"Sejak 1960, indeks S&P 500 mencapai puncak pra resesinya pada rata-rata enam bulan sebelum PDB mulai mengalami penurunan. Ini berarti bahwa aset safe haven seperti emas dapat bergerak naik bahkan dalam antisipasi terhadap resesi," Eddie wav der Walt mengatakan.

"Krisis ekonomi cenderung menurunkan nilai tukar nominal dan riil, menurunkan peluang biaya kepemilikan emas, yang dianggap sebagai daya lindung terhadap inflasi. Sejak 1990, korelasi logam mulia pada grafik bulanan dengan yield pada obligasi dua tahun Treasury AS adalah -0,3. Gudang penyimpanan emas harus diisi, karena nilai tukar nominal negatif akan mempengaruhi semua orang: mulai dari investor institut sampai orang-orang kaya," tambahnya.

"Jika pasar mulai merasakan resesi di AS, maka level $1.700-$1.800 per ounce cukup mungkin dicapai," para pakar memprediksi.

4. Bank sentral dunia kehabisan amunisi

The Bank of Japan dan ECB telah lama menurunkan suku bunga ke level negatif dan tampaknya telah mencapai batas mereka.

Jadi, BoJ telah menerapkan program QE selama tujuh tahun berturut-turut, namun inflasi di negara tersebut masih jauh dari target 2%.

Terkait hal ini, kekhatiwaran tumbuh semakin besar: saat resesi global melanda, regulator tidak akan memiliki pilihan selain menyaksikan apa yang sedang terjadi tanpa daya. Tentu saja, mereka dapat mencoba menurunkan suku bunga ke level negatif, yang akan mendorong investor ke emas lebih kuat.

Pasar obligasi global memiliki gambaran yang sama. Yield banyak sekuritas merosot ke level negatif, dan ini juga mendukung logam mulia.

Hambatan potensial

1. Optimisme trading

Washington dan Beijing baru-baru ini mencapai sebuah perjanjian pada fase pertama kesepakatan perdagangan.

Banyak pakar terus menganggap perjanjian yang dicapai oleh kedua belah pihak pada penghapusan sebagai tarif perdagangan sebagai gestur simbolis yang tidak menyelesaikan permasalahan fundamental yang serius.

Namun, pemilihan presiden di AS akan diselenggarakan pada November 2020. Situasi ini adalah memaksa Trump merampungkan kesepakatan dengan Tiongkok. Bahkan jika perjanjian tersebut tidak dicapai, kepala Gedung Putih harus mengentikan kekerasan pada sisi ini, yang akan berkontribusi pada kenaikan selera untuk mengambil risiko para investor dan memukul permintaan emas pada tahun depan.

2. Pemulihan ekonomi global

Menurut sejumlah organisasi-organisasi bereputasi, keadaan ekonomi global akan meningkat pada 2020. IMF dan OECD memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB global tahun depan akan melaju pesat ke 3,4%.

Harapan dan pasar juga bergantung pada pertumbuhan ekonomi global. Mungkin, seperti yang sering terjadi, para investor kembali berantusiasme berlebihan dan bergerak mendahului.

Sehingga, situasi tahun depan secara menyeluruh akan mendukung emas dan penurunan logam mulia yang dikarenakan oleh pertumbuhan optimisme perdagangan kemungkinan tidak akan berlangsung lama.

Viktor Isakov,
Pakar analisis InstaForex
© 2007-2024
Dapatkan keuntungan dari perubahan nilai mata uang kripto dengan InstaForex.
Unduh MetaTrader 4 dan buka perdagangan pertama Anda.
  • Grand Choice
    Contest by
    InstaForex
    InstaForex always strives to help you
    fulfill your biggest dreams.
    GABUNG KONTES
  • Chancy Deposit
    Isi akun Anda sebesar $3000 dan dapatkan $9000 lebih banyak!
    Pada Mei kami mengundi $9000 dalam promo Chancy Deposit!
    Dapatkan kesempatan untuk menang dengan melakukan deposit sebesar $3000 pada akun trading Anda. Setelah memenuhi persyaratan ini, Anda telah menjadi partisipan promo.
    GABUNG KONTES
  • Trade Wise, Win Device
    Top up akun anda dengan dana minimal $500, daftar kontes, dan dapatkan peluang untuk memenangkan perangkat seluler.
    GABUNG KONTES
  • 100% Bonus
    Kesempatan langka untuk mendapatkan bonus 100% pada deposit anda
    DAPATKAN BONUS
  • 55% Bonus
    Ajukan bonus 55% pada setiap deposit anda
    DAPATKAN BONUS
  • 30% Bonus
    Raih bonus 30% setiap kali anda top up
    DAPATKAN BONUS

Artikel yang direkomendasikan

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.
Widget callback