Risalah pertemuan terakhir Fed yang dirilis kemarin memberikan sedikit dukungan bagi mata uang AS. Dokumen tersebut mencerminkan sentimen hawkish yang membayangi markas Fed. Meskipun banyak pesan bisa diprediksi, indeks dolar AS bereaksi positif terhadap rilis tersebut. Bull USD memperkuat posisinya dalam semua pasangan utama, meskipun tidak banyak. Misalnya, pasangan EUR/USD hanya mundur dari titik tertinggi intraday (1.1347), kembali ke dasar 1.13. Para anggota regulator AS tidak mengecewakan, namun juga tidak mengejutkan pelaku pasar dengan sikapnya yang "sangat hawkish". Oleh karena itu, risalah Fed hanya memberikan sedikit dukungan bagi dolar AS. Trader masih menunggu laporan utama minggu ini - data Nonfarms pada Jumat ini.
Mari bahas risalah tersebut. Dapat diingat bahwa pasca hasil pertemuan Desember, kami puas dengan dotted graph prakiraan pribadi para anggota Komite. Diagram terbaru tersebut melampaui prakiraan pakar, bahkan yang terliar. Semua anggota Fed memprediksi kenaikan suku bunga pada 2022, meskipun hanya ada sembilan perwakilan Komite yang hawkish pada pertemuan akhir September. Terlebih, sepuluh petinggi memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada tahun ini. Regulator siap mempertahankan laju kenaikan serupa pada 2023 - sebagian besar perwakilan Fed juga memperkirakan tiga kenaikan. Pada akhir 2024, 5 dari 18 anggota Komite yakin suku bunga akan berada atau di atas 2,5% dari target ini. Prakiraan paling "hawkish", yang hanya disuarakan oleh tiga petinggi, menyatakan kenaikan suku bunga pada 2023 menjadi 2,25%.
Dengan kata lain, trader 100% yakin bahwa tahun ini Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya sekali. Namun, pelaku pasar, dipicu oleh komentar hawkish, memperhitungkan dua atau bahkan tiga kenaikan suku bunga tahun ini dalam harga. Faktanya, karena inilah risalah yang diterbitkan sedikit mendukung dolar AS: lagipula, dokumen itu hanya mengkonfirmasi penerapan "skenario dasar" karakter hawkish. Tidak diketahui seberapa agresif kenaikan suku bunga tahun ini. Risalah The Fed tidak menjawab pertanyaan ini, meskipun mendorong dalam hal niat hawkish.
Ada dua pesan utama dari risalah rapat bulan Desember: 1) kondisi ekonomi makro saat ini dapat menyebabkan dimulainya siklus kenaikan suku bunga lebih awal; 2) tingkat kenaikan mungkin lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Selain itu, menurut isi dokumen tersebut, beberapa anggota Komite juga mendukung dimulainya pengurangan neraca Fed begitu kenaikan suku bunga dimulai. Namun, perlu dicatat bahwa ini tidak menunjukkan banyak keadaan yang memungkinkan langkah penyelarasan kekuatan di kubu Fed. Misalnya, tidak diketahui berapa banyak anggota Komite yang mendukung gagasan pengurangan neraca.
Namun secara umum, inti dari dokumen yang diterbitkan jelas dan dapat dipahami. Risalah benar-benar menyeimbangkan beberapa kekhawatiran bull dolar: Fed tidak akan mundur dari niat yang dinyatakan, yang berarti, jika inflasi terus menunjukkan dinamika ke atas atau tetap pada level saat ini dan jika data Nonfarm tidak akan mengecewakan. Dalam konteks ini, frasa dokumen berikut sekali lagi perlu diperhatikan: "syarat yang diperlukan untuk menaikkan suku bunga dapat dipenuhi lebih awal jika pasar tenaga kerja terus membaik pada kecepatan saat ini." Formulasi ini menggeser penekanan ke Nonfarm berikutnya. Jika pasar tenaga kerja AS tidak mengecewakan, The Fed mungkin memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan April seperti yang ditunjukkan oleh perwakilan Fed, Neel Kashkari, kemarin. Oleh karena itu, rilis besok dapat memicu peningkatan volatilitas di antara pasangan dolar.
Secara keseluruhan, risalah Fed tidak membawa kejutan, tetapi dokumen ini mengkonfirmasi posisi hawkish para anggota regulator. Di sini, harus diingat bahwa sejak Januari 2019, Jerome Powell telah berbicara dengan wartawan setelah setiap pertemuan (dan bukan 4 kali setahun, seperti sebelum 2019). Oleh karena itu, trader berkesempatan mengetahui detail pertemuan anggota Fed segera setelah selesai. Dalam konteks ini, risalah tersebut tidak begitu penting, karena pasar sudah memiliki informasi dasar tentang suasana di kubu regulator pada saat publikasinya, yaitu dua minggu setelah pertemuan. Ini menjelaskan reaksi pasar yang begitu lemah. Meski rilis kemarin menjadi kendala lain bagi penguatan mata uang AS dalam jangka menengah dan panjang.
Semua ini menunjukkan bahwa lonjakan naik berskala besar pada pasangan EUR/USD masih dapat digunakan sebagai alasan untuk membuka posisi short. Target penurunan terdekat adalah level 1.1240 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada timeframe D1).
