Indeks pasar saham utama AS – Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 – menyelesaikan hari trading keempat dalam sepekan dengan kenaikan sedang. Pada teorinya, ketiga indeks ini telah naik selama beberapa hari berturut-turut, namun kenaikan ini tidak masuk akal mengingat bahwa mereka semua tetap di dekat level rendah dari setengah tahun sebelumnya. Dengan demikian, aman untuk berasumsi bahwa tren turun berlanjut dan pasar saham AS akan mengalami beberapa penurunan. Indeks telah turun pada rata-rata 20 hingga 30 persen dalam enam bulan terakhir. Pada pandangan pertama, hal ini tampak tidak signifikan. Namun, ini adalah jumlah signifikan bagi pasar saham. Fakta terpenting, namun, bahwa tidak ada lagi alasan untuk mengangtisipasi penyelesaian dari penurunan ini. Ingat bahwa semuanya masih bergantung pada Federal Reserve dan kebijakan moneter. Pada bursa valuta asing juga dipengaruhi oleh geopolitik dan ekonomi makro kemudian pasar saham AS yang utama adalah "pondasi." dan "pondasi" saat ini sedemikian rupa sehingga hampir pasti bahwa indeks dan saham akan terus menurun. hal ini tidak sepenuhnya akurat untuk membuat pernyataan tegas, karena beberapa tahun terakhir telah menunjukkan kita seberapa pesat situasi global bisa berubah. Informasi terkini menunjukkan bahwa "virus corona", yang dilupakan oleh semua orang, masih belum menghilang dan akan terus menghantui kemanusiaan selama beberapa tahun kedepan. Oleh karena itu, jika "gelombang" selanjutnya dimulai dalam beberapa bulan, Fed kemungkinan akan mengubah kebijakan moneter agresifnya. Namun jika semuanya berlanjut, suku bunga akan naik, dan daya pikat aset berisiko akan berkurang.

Notulen terbaru rapat Fed dirilis tadi malam. Itu tidak berisi apapun yang penting, yang baru, atau yang menarik. Dokumen menyatakan bahwa Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga tambahan 0,5% atau 0,7% pada rapat mendatang (di bulan Juli). Mengingat bahwa pasar telah menetapkan kesempatan 80-90 persen dari kenaikan langsung 0,75 persen, kami percaya bahwa masalah ini telah diselesaikan. Menurut notulen, kebijakan moneter yang ketat mungkin sementara memperlambat tingkat pertumbuhan ekonomi, namun objektf utama adalah stabilitas harga. Yang terpenting, "beberapa waktu" ini tidak bertahan selama beberapa dekade. Kami telah meragukan prediksi beberapa ahli bahwa inflasi akan kembali ke 2 persen dengan relatif cepat. Sekarang kita dapat mempertanyakan apakah perlambatan pertumbuhan PDB bersifat sementara. Mengingat tingkat indeks harga konsumen saat ini, sangat tidak mungkin bahwa penurunan 7 persen akan mungkin terjadi dalam beberapa bulan. Mungkin akan memakan waktu setidaknya satu tahun jika tidak dua atau tiga.