Negosiasi upah di sektor publik Jerman yang mencakup sekitar 2,5 juta pekerja akhirnya menghasilkan kesepakatan yang menurutnya pertumbuhan upah rata-rata harus meningkat sebesar 11,5% dalam periode 24 bulan. Kesepakatan ini secara langsung berkontribusi pada dukungan inflasi tinggi di kawasan euro, karena sektor publik bukan satu-satunya area yang terpengaruh - serikat dagang Verdi kini memulai negosiasi serupa untuk kenaikan upah 15% di sektor ritel, ini mencakup 2,6 juta pekerja lainnya. Tidak sulit untuk menebak bahwa tren ini dengan mudah dapat menyebar ke sektor lain di Jerman dan negara-negara kawasan euro lainnya.
Indeks Kondisi Bisnis Manufaktur Texas, alih-alih peningkatan yang diharapkan malah justru jatuh dari -15,7 poin menjadi -23,4 poin, mencapai nilai terendah dalam 9 bulan, mendukung laporan negatif serupa dari kantor Federal Reserve regional lainnya. Sub-indeks untuk pesanan baru dan pengiriman tetap di wilayah negatif, sementara indeks upah naik 7 poin menjadi 37,6 poin, jauh lebih tinggi dari rata-rata 21 poin dan faktor langsung yang memicu inflasi. Indeks aktivitas bisnis umum masa depan jatuh lebih rendah lagi, turun dari -11,2 menjadi -16,6, yang berarti sektor manufaktur Texas melihat penurunan lebih lanjut.
Laporan dari First Republic Bank yang nyaris mengalami kebangkrutan pada kuartal pertama, menunjukkan bahwa arus keluar deposito pada Q1 mencapai 41% dari total basis deposito. Kebangkrutan dihindari melalui serangkaian langkah darurat, termasuk pinjaman darurat dari Federal Reserve dan bank-bank besar dengan suku bunga rata-rata 4,8%, sementara pinjaman FRB sendiri diterbitkan dengan suku bunga 3,73%, yang akan menyebabkan peningkatan kerugian di masa depan. Krisis perbankan, yang tampaknya berhasil dihindari, sebenarnya hanya tertidur.
NZDUSD
Inflasi konsumen turun di Q1 dari 7,2% menjadi 6,7% YoY, jauh lebih rendah dari perkiraan 7,1%, yang menunjukkan bahwa inflasi keseluruhan pada tahun 2023 juga bisa lebih rendah dari proyeksi. Untuk Q2, BNZ Bank memprediksi 6,3%, lebih rendah dari perkiraan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) Februari sebesar 6,6%, dan untuk keseluruhan tahun 2023, ANZ melihat inflasi sebesar 4,7%, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,3%.
Pasar bereaksi terhadap penurunan indeks dengan menjual NZD, karena perkiraan untuk aktivitas RBNZ lebih lanjut direvisi. Saat ini, pencapaian tingkat target 2% diharapkan pada akhir 2025.
Pada hari Rabu, laporan perdagangan luar negeri Selandia Baru untuk bulan Maret akan dipublikasikan. Defisit rekening berjalan meningkat pesat, defisit neraca perdagangan diperkirakan menjadi $1,417 juta, naik dari $714 juta pada bulan Februari, sehingga meningkatkan defisit tahunan menjadi $16,47 miliar dari $15,64 miliar. Pertumbuhan impor diproyeksikan sebesar 8%, sementara penurunan ekspor diperkirakan sebesar 4%, terutama karena harga ekspor yang lebih rendah, menambah tekanan lebih lanjut pada kiwi.
Secara keseluruhan, statistik menunjukkan bahwa resesi akan menghampiri Selandia Baru. Data pasar perumahan REINZ untuk bulan Maret umumnya sesuai dengan pasar yang lemah, dengan penjualan tetap pada tingkat yang rendah. Ketidakpastian tinggi juga tercermin dalam peningkatan tajam jumlah migran (+11.655 orang pada bulan Maret), yang, di satu sisi, akan meningkatkan permintaan barang dan jasa, tetapi juga meningkatkan pasokan tenaga kerja di pasar kerja, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan upah. Jika aliran migran tetap tinggi, risiko resesi akan berkurang, tetapi laju penurunan inflasi akan melambat, memaksa RBNZ untuk mempertahankan tingkat suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Pada hari Rabu, data inflasi konsumen kunci untuk kuartal pertama akan diterbitkan. Diperkirakan bahwa data akan mengonfirmasi kesimpulan awal bahwa puncak inflasi terjadi pada kuartal ke-4 tahun lalu, dengan inflasi melambat dari 7,8% menjadi 7,0%. Intrik utama terletak pada dinamika inflasi inti karena diketahui komponen energi menurun. Inflasi inti lebih mencerminkan komponen internal daripada eksternal dari tekanan inflasi keseluruhan, dan sikap RBA akan sangat bergantung pada data ini. Risalah RBA terbaru mengonfirmasi bahwa bank mengubah jadwal kembali ke kisaran target 2-3%, dengan pengembalian ke kisaran ini memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan Februari pada pertengahan 2025. Data inflasi yang sesuai dengan perkiraan akan memberi RBA kesempatan untuk tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang, yang akan meningkatkan tekanan bearish pada AUD.
Kita juga harus memberi perhatian pada rilis data kredit sektor swasta pada hari Jumat; pertumbuhan kredit di atas perkiraan juga akan meningkatkan peluang RBA menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada Mei.
Posisi untuk AUD bearish secara konsisten, dengan posisi net short meningkat sebesar 324 juta menjadi -2,848 miliar. Namun, harga yang dihitung naik karena dinamika hasil yang lebih menguntungkan untuk Aussie.
Target yang sebelumnya ditunjukkan sebesar 0,6808 tidak tercapai, karena dorongan bullish lebih lemah dari yang diharapkan. Dukungan terdekat berada di 0,6640/50, di mana penurunan kemungkinan akan berhenti dan upaya untuk berbalik ke atas mungkin terjadi. Jika batas saluran tidak bertahan, skenario akan dibatalkan, dan AUD kemungkinan akan melanjutkan penurunannya.
Posisi net short untuk NZD disesuaikan sebesar 35 juta menjadi -242 juta, dengan posisi spekulatif yang moderat bearish dan harga yang dihitung bergerak ke bawah.
NZDUSD turun ke tengah saluran 0,6130/40, seperti yang kami duga dalam ulasan sebelumnya. Meskipun satu minggu sebelumnya kemungkinan untuk melanjutkan pertumbuhan tampak cukup tinggi, per hari ini, peluang penurunan yang berkelanjutan telah meningkat. Kami berasumsi bahwa penurunan ke minimum lokal 0,6079 bisa terwujud dalam jangka pendek, dengan target berikutnya adalah batas saluran 0,5930/50.
